Main » 2012 April 24 » Madu: Pembunuh Kuman & Memperlambat Proses Degeneratif
7:04 PM Madu: Pembunuh Kuman & Memperlambat Proses Degeneratif | |
"Kalau Anda ingin awet muda serta masih tetap segar sekalipun sudah tua, maka minumlah madu secara rutin”. Begitulah anjuran Ibnu Sina, ilmuwan Besar Islam abad ke-10. Bukan hanya Ibnu Sina, tokoh-tokoh sebelumnya seperti Democritus (pencetus teori atomistis), Hipocrates (dokter, pemikir dan ahli filsafat), Aristoteles (bapak ilmu alami dan kedokteran) telah membuktikan pula khasiat madu tersebut. Keberadaan lebah madu dengan berbagai jenis hasilnya terutama madu merupakan karunia yang besar dari Allah SWT untuk hamba-Nya. Firman-Nya:
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (An-Nahl: 68 – 69) Pada ayat tersebut di atas secara eksplisit Allah SWT mengungkapkan salah satu manfaat madu yaitu sebagai obat yang menyembuhkan bagi manusia. Dan kalau diperhatikan secara seksama pada penghujung ayat itu secara tidak langsung Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk "memikirkan” tentang seluk beluk lebah dan madu ini. Memikirkan di sini mengandung arti rangkaian aktivitas: memperhatikan (dengan cermat), mengumpulkan data, menganalisis/mengadakan riset dan membuat kesimpulan. Dengan rangkaian aktivitas memikirkan tersebut diharapkan bukan hanya dapat mengungkap ayat di atas secara eksplisit yaitu penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh madu, melainkan juga dapat mengungkapkan makna ayat secara implicit yaitu manfaat-manfaat lain dari madu. Dari hasil pengalaman dan penelitian, ternyata madu bukan saja bermacam-macam warnanya melainkan juga memiliki bermacam-macam manfaat. Bahan makanan yang berbentuk cairan kental manis itu, di samping berfungsi sebagai obat, juga merupakan bahan makanan bernutrisi lengkap dan bergizi tinggi serta bisa digunakan sebagai pengawet, campuran bahan kosmetik dan sebagainya. Madu tidak perlu dicerna dalam tubuh manusia, karena sudah terlebih dulu dicerna dalam pencernaan lebah madu. Karena itu madu dapat cepat diserap ke dalam tubuh dan saluran pencernaan terhindar dari fermentasi. Dua puluh menit setelah dikonsumsi, madu sudah berada dalam aliran/peredaran darah manusia. Di dalam tubuh, madu dengan cepat mensuplai tenaga sehingga cocok sekali bila diminum sebagai pendamping sarapan pagi agar tubuh segera siap digunakan untuk beraktivitas penuh seharian. Dr. W.G. Sackett, seorang bakteriologis dari Akademi Pertanian Colorado telah melakukan penelitian mengenai pengaruh madu terhadap mikroorganisme penyebab penyakit. Ia menempatkan berbagai kuman penyakit dalam media madu murni. Hasilnya sungguh mengejutkan, dalam beberapa jam/hari setiap mikroorganisme penyebab penyakit mati. Kuman penyakit typhus mati dalam 48 jam. Basil serupa lain yang disebut typhosus A dan B mati setelah 24 jam. Basil ty-phoid (sejenis mikroorganisme yang dijumpai dalam air dan tinja) mati dalam 5 jam. Basil penyebab Bronchopneumonia binasa pada hari ke-4, bersamaan dengan itu mati pula basil-basil penyebab peritonitis, pleuritis dan pembengkakan suppuratif. Basil penyebab disentri mati dalam 10 jam. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa keberadaan mikroorganisme terutama bakteri akan terganggu dengan kehadiran madu. Dr. Jarvis menyatakan bahwa hal ini terjadi karena madu mengandung kalium yang cukup tinggi. Unsur ini mampu menarik cairan inti bakteri hingga mati. Madu sangat berperan dalam pertumbuhan janin dan bayi. Madu membantu janin membentuk susunan saraf yang baik. Bagi bayi, madu dapat berfungsi sebagai makanan tambahan. Sebagaimana diketahui bahwa Air Susu Ibu (ASI) yang normal merupakan makanan terbaik bagi bayi. Namun seiring dengan bertambah besarnya bayi, kualitas dan kuantitas ASI pun semakin menurun. Di samping ASI, bentuk diet lain yang sesuai dengan kebutuhan bayi adalah susu sapi yang dimodifikasi dan diberi zat pemanis. Terdapat berbagai zat pemanis agar susu sapi mendekati kebutuhan tubuh sang bayi. Gula yang paling sering digunakan untuk keperluan ini adalah glukosa dan dekstrimaltosa. Hasil penelitian menyebutkan bahwa madu yang lebih mahal dari glukosa namun lebih murah dari pada dekstrimaltosa, ternyata lebih bermanfaat dari kedua jenis gula ini untuk memodifikasi susu. Hal ini karena madu mengandung mineral-mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh bayi. Di samping itu madu memiliki aroma yang menarik selera sehingga sebagian besar bayi dapat menerimanya. Prof. Dr. Linus Pauling, seorang pakar kimia terkenal, memperkenalkan teori ONM (Ortho Molecular Nutritional Medicine) Dalam teorinya tersebut Pauling Menyatakan bahwa kerja sel tubuh yang normal menyebabkan pemiliknya tetap sehat dan bugar. Hal ini akan dicapai kalau zat gizi yang terdapat di dalam sel cukup seimbang dengan kebutuhan sel untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Madu mengandung zat gizi di dalam darah manusia. Apabila madu dikonsumsi secara teratur, maka akan terjadilah keseimbangan zat gizi tersebut. Dengan keseimbangan ini, maka zat gizi dapat pula berperan sebagai obat terutama untuk obat-obat penyakit degeneratif, atau kemunduran fungsi dan kerja sel akibat usia lanjut atau menua. Dengan demikian madu dapat dapat menghambat proses penuaan. Bagi kelompok orang yang memiliki sistem/susunan saraf yang terlalu aktif, madu akan sedikit menenangkannya. Dalam hal ini madu bertindak sebagai sedatif tubuh yang dapat menimbulkan efek kantuk dan membantu memproses tidur yang tenang. Dalam bentuk larutan, madu digunakan untuk mengawetkan jenazah para raja Mesir kuno (Firaun) menjadi mummi. Jenazah-jenazah tersebut direndam terlebih dahulu selama beberapa hari dalam larutan madu untuk kemudian disemayamkan di dalam piramida. Tradisi pengawetan bahan dengan larutan madu saat ini masih dipakai oleh banyak suku bangsa di Afrika. Larutan ini digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan hasil buruannya. Ternyata pengawetan dengan menggunakan larutan tersebut selain tahan lama, juga bau dan rasa dagingnya tidak berbeda dengan aslinya. Penggunaan madu sebagai bahan campuran untuk mempercantik wajah terutama kaum hawa, sudah sejak lama dipergunakan di Mesir, Yunani, Ethiopia dan Rusia. Saat ini banyak ditiru pula oleh bangsa-bangsa lain termasuk Indonesia. Salah satu resep dalam pengobatan tradisional Indonesia adalah: Satu butir telur, satu sendok madu dan tiga sendok susu diaduk rata, kemudian dipoleskan pada wajah dan leher. Biarkan kering dan mengeras, setengah jam kemudian basuh dengan air hangat lalu dengan air dingin. Insya Allah kulit menjadi segar setelah tegang akibat kerja seharian. Lebih-lebih bagi kaum muslimin dan muslimat, apabila setelah membilas diikuti dengan berwudlu maka pada wajah akan terasa segar luar dalam. Dalam jangka pendek dan tidak mempertimbangkan multimanfaat madu, memang harga madu lebih mahal dari pada gula. Namun bila dikaji lebih dalam (dengan mempertimbangkan multimanfaat madu), maka dalam jangka panjang madu relatif lebih murahdari pada gula. Pemakai gula harus mengkonsumsi makanan yang lebih variatif untuk mencukupi gizi tubuh, yang berarti tambahan biaya. Jika sakit atau untuk keperluan perawatan tubuh agar tetap sehat dan percaya diri, maka suka maupun terpaksa untuk keperluan ini harus dikeluarkan biaya.
Dengan menyediakan makanan yang layak, seperti apa yang diwakili madu, secara konstruktif dapat mengurangi biaya-biaya untuk keperluan perawatan kesehatan dan kebugaran tubuh. Perawatan kesehatan memang bukan suatu paksaan, tetapi untuk mendapatkan kesehatan yang baik sudah seharusnya dibiayai. (Pikiran Rakyat, Jumat 21 Juli 1995, Joko Sarwono, Madu: Pembunuh Kuman & Memperlambat Proses Degeneratif, Bandung)
| |
|
Total comments: 0 | |
Keranjang Belanja
Tentang Kami
Pusat Madu Asli dan Berkualitas tinggi
Hubungi Kami
binamultibarokah@gmail.com
multibarokah@gmail.com
0215545892
087 780 57 58 59 (mobile)
08158106170 (mobile)
02193697071 (mobile)
0215545892 (faks)
282CDFD7 (PIN BB)
22FA783C (PIN BB)
Kami siap melayani penjualan eceran maupun partai besar (grosir), suplai madu utk industri besar maupun rumah tangga serta menerima maklon Produk Madu (Murni maupun Ramuan)
Jln. KH Ahmad Dahlan no 25 RT 05 RW 02
Kelurahan Petir
Kec. Cipondoh
Kota Tangerang
Banten
15147
JABODETABEK
multibarokah@gmail.com
0215545892
087 780 57 58 59 (mobile)
08158106170 (mobile)
02193697071 (mobile)
0215545892 (faks)
282CDFD7 (PIN BB)
22FA783C (PIN BB)
Kami siap melayani penjualan eceran maupun partai besar (grosir), suplai madu utk industri besar maupun rumah tangga serta menerima maklon Produk Madu (Murni maupun Ramuan)
Jln. KH Ahmad Dahlan no 25 RT 05 RW 02
Kelurahan Petir
Kec. Cipondoh
Kota Tangerang
Banten
15147
JABODETABEK
Etalase
Pesan Singkat